Dalam kebudayaan Arab-Islam di sepanjang sejarahnya, agama menempati posisi yang sangat sentral dan merupakan dasar dari segala tindakan. Ia juga menyatu dengan realitas politik sistem kekuasaan yang ada. Atas nama agama, segala bentuk, dimensi, dan norma-norma kemapanan diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan dan kebudayaan, termasuk politik, sastra, dan puisi. Oleh karena itu, segala bentuk …
Modernitas yang muncul saat ini merupakan problem mendasar yang dihadapi masyarakat Arab-Islam. Ia merupakan perpanjangan dari apa yang disebut sebagai tabawwal (perubahan), dan perubahan muncul dari asumsi adanya kekurangan atau tidak adanya pengetahuan di masa lampaurn, sehingga untuk menghadapinya diperlukan kreativitas terus-menerus. Sementara itu, salafiyah-konservatif yang merupakan perpa…
Dalam karya yang merupakan terjemahan master piece-nya yang berjudul asli Al-Tsabit wal Mutahawwil ini, Adonis banyak melayangkan kritik pada kebudayaan Arab-Islam yang dianggap telah mengalami kemandegan dan kejumudan. Pemikiran Arab-Islam berhenti di tempat, karena terlalu didominasi oleh hasrat keagungan masa lalu dan kehilangan visi untuk menapaki dan mencipta masa depan. Selain itu juga ba…
Bukan saja karena persoalan-persoalan politik sangat menentukan perkembangan aspek-aspek peradaban tertentu seperti yang terlihat di buku karya Dr. Badri Yatim, M.A., tapi terutama karena sistem politik dan pemerintahan itu sendiri merupakan salah satu aspek penting dari peradaban, sebagaimana disebutkan di atas, karena itulah uraian dalam sejarah politik Islam sangat dominan seperti sistem pem…
Buku ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan selama 5 kurang lebih bulan dengan mengambil empat lokasi perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negri (PTKIN) di Indonesia ayitu: UIN Yogyakarta, UIN Mataram, UIN Makassar, dan IAIN Madura. Keempat PTKIN di empat kota besar ini dipandang sebagai representasi perguruan tinggi Islam yang secara konseptual bamyak melahirkan tulisan tentang konsep Islam…
Bagaimana kita memahami pluralisme dalam beragama? alih-alih kita memahami makna pluralisme secara benar yang muncul justru gambaran pemahaman yang terfragmentasi; bahwa masyarakat kita mejemuk, beraneka ragam, terdiri dari berbagai suku dari agama. Pluralisme harus dipahami sebagai pertalian sejati kebinekaan dalam ikatan-ikatan keadaban.
Buku "Kebangkitan Islam dari Masa Transisi menuju Kematangan"merupakan ramuan-ramuan mujarab dari Al-Qur'an dan Sunnah serta ijtihad seorang ulama abad 21 yang patut dibaca dan direnungkan segenap lapisan kaum muslimin terutama para aktivis gerakan Islam.