Buku ini menyajikan gambaran komprehensif tentang diskursus dan konstruksi sosial gender di pesantren di mana para pemimpin pesantren terbukti memiliki andil paling signifikan dalam mengkontruksi peran sosial gendeer tradisional
Orang-orang pesantren sudah terlanjur terdoktrin bahwa posisi perempuan harus berada di bawah posisi laki-laki, karena secara “kodrat”, laki-laki diberikan sesuatu yang lebih daripada perempuan. Urusan perempuan dibatasi hanya di ruang domestik (dapur, sumur, dan kasur), dan tidak boleh aktif di ruang publik, karena dikhawatirkan menyebabkan fitnah. Istri wajib tunduk kepada suami, bahkan j…
Membahas masalah perempuan dalam pandangan hukum barat dan Islam perihal kesetaraan perempuan.
Divisi Kewanitaaan Ikhwanul Muslimin (Divisi AkhwatMuslimat) terbentuk pada tahun 1922 dan terpilih sebagai ketua divisi di Kairo adalah Sayyidah Shalihah Hajjah Labibah Ahmad. Dalam pidato pertamanya ia berkata, “Asas perbaikan umat adalah perbaikan rumah tangga, sedangkan perbaikan rumah tangga dimulai dari pembenahan pribadi para pemudi. Sebab wanita adalah guru bagi dunia, dialah yang men…
Dalam buku ini penulis memaparkan bagaimana relasi laki-laki dan perempuan dalam perspektif al-Qur’an melalui reinterpretasi terhadap penafsiran QS an-Nisa` ayat 34 secara kontekstual. Penulis memfokuskan kajian gender dan menghubungkannya dengan konsep kesetaraan laki-laki dan perempuan dengan metode deskriptif-analitis.