Buku Teks
Science and Technology : Some Ceses in Islamic Perspective
Al-Quran menekankan penyelidikan ilmiah dengan mendorong manusia untuk mencari tahu sendiri rahasia penciptaan. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya budaya manusia, teori-teori ilmiah sebagai hasil kecerdasan manusia telah berubah dari waktu ke waktu, tetapi informasi ilmiah dalam wahyu ilahi yang mungkin tampak tidak masuk akal pada saat itu, terbukti benar saat ini dan dalam jangka panjang.
Kebodohan dalam pandangan ilmiah atau kekeliruan para pendahulu kita akibat tidak mampu menafsirkan ayat-ayat ilmiah sebagaimana mestinya. Perkembangan teknologi sebagai hasil temuan ilmiah di dunia Islam masih terbelakang dan stagnan dibandingkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia Barat. Fenomena alam berupa materi fisik dan kehidupan makhluk hidup di sekitar kita merupakan fakta yang perlu dikaji. Bila kita memahami fenomena tersebut dan menguasai cara mengatasinya, maka kita akan mampu mengelolanya demi kesejahteraan kita.
Air memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai unsur hara dan pelarut yang melarutkan unsur hara lain sehingga memudahkan tumbuhan menyerap unsur hara untuk metabolismenya. Kurva pertumbuhan tanaman dimulai dengan perkecambahan biji. Biji yang tidak aktif dapat berkecambah ketika air menembus kulit dan kemudian memengaruhi keadaan hormon biji. Pendapat lain yang tersebar luas adalah bahwa tren ilmu pengetahuan saat ini telah mengakibatkan kekecewaan dunia. Keterpesonaan hidup disebabkan oleh adanya nilai-nilai agama.
Berdasarkan ayat-ayat Al-Quran, mengembangkan nalar logis terhadap fenomena alam merupakan cara bagi seseorang untuk memperoleh kebenaran dengan menemukan hakikat Allah sebagaimana tercermin dalam ciptaan-Nya. Al-Quran berbicara tentang alam dan ciptaan sebagai ekspresi sifat-sifat Allah. Oleh karena itu, kita dapat melihat ke dalam “Pikiran Allah” dengan mempelajari ciptaan-Nya.
Tidak tersedia versi lain